Rabu, 08 Juli 2015

Kota Angin



KABUPATEN NGANJUK

Nganjuk, dahulu bernama Anjuk Ladang yang dalam bahasa Jawa Kuna berarti Tanah Kemenangan. Dibangun pada tahun 859 Caka atau 937 Masehi
Daerah yang memiliki julukan 'Kota Angin' ini terletak di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten Jombang di timur, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Ponorogo di selatan, serta Kabupaten Madiun di barat.
Nganjuk mempunyai 20 Kecamatan (Bagor, Baron, Berbek, Gondang, Jatikalen, Kertosono, Lengkong, Loceret, Nganjuk, Ngetos, Ngluyu, Ngronggot, Pace, Patianrowo, Prambon, Rejoso, Sawahan, Sukomoro, Tanjunganom, dan Wilangan) yang terdiri dari 284 desa/kelurahan. Mayoritas penduduk di Kabupaten Nganjuk memeluk agama Islam dengan jumlah hampir 99%, dan sisanya menganut agama Kristen, Hindu, Budha, Khonghucu.


Salah satu tokoh pahlawan yang berasal dari Nganjuk adalah Dr. Soetomo, pahlawan perintis kemerdekaan Indonesia, dan pendiri Boedi Oetomo yang merupakan organisasi modern pertama di Indonesia. Untuk mengenang jasa beliau, di bangunlah monumen Dr. Soetomo yang terletak di desa Ngepeh Kecamatan Loceret. Adapun peninggalan sejarah yang lain yaitu:
  • Prasasti Kinawe
  • Prasasti Anjuk Ladang
  • Prasasti Hering
  • Candi Lor
  • Candi Ngetos
  • Makam Mbah Raden
  • Makam Kanjeng Jimat
  • Masjid Yoni Al-Mubarok
Nganjuk juga memiliki beberapa kesenian tradisional, diantaranya Tari Tayub, Wayang Timplong, Tari mung dhe, Tari Salipuk dan yang lebih populer adalah Jaranan.

Makanan khas Nganjuk yang banyak dikenal orang antara lain :
  • Nasi becek, sejenis gulai kambing yang memiliki rasa khas dengan penambahan irisan daun jeruk nipis.
  • Dumbleg, sejenis dodol yang terbuat dari ketan. Makanan ini hanya ada pada hari-hari tertentu di Pasar Gondang (tiap Pasaran Pon) dan Pasar Rejoso (tiap pasaran kliwon).
  • Onde-onde Njeblos atau lebih dikenal dengan Onde-onde Ketawa, semacam onde-onde tapi tidak berisi. Berbentuk seperti bola yang ditaburi wijen.
  • Nasi Pecel, menu nasi dengan sayur (kulup) kangkung, toge, kacang panjang, kembang turi dll disiram dengan kuah sambal kacang dengan ciri khas pedas dan disertai tempe, tahu goreng serta rempeyek yang renyah.
  • Nasi Tumpang, seperti halnya nasi pecel namun ada menu tambahan berupa sayur (sambal) tumpang, yg terbuat dari tempe "busuk" (tempe difermentasikan) yang dimasak dengan bumbu lain yang rasanya gurih dan pedas.
  • Krupuk Upil, adalah krupuk kecil yang digoreng tanpa minyak tetapi menggunakan pasir, biasa disebut Krupuk non kolesterol.
  • Tepo Mbah Umbruk, seperti lontong bungkusnya dari daun pisang bentuknya kerucut dan agak miring . dan sayurnya kacang panjang tapi di ambil isinya atau disebut kacang tolo.dan bumbu dan bahan bahan lain .dan sampai saat inipun bisa dinikmati.
  • Krupuk Pecel adalah krupuk bakar yang dicampur dengan sayuran,yang terdiri dari capar (toge), bayam,bung (rebung), kenikir, mbayung (daun kacang) dan kacang panjang.yang kemudian di siram dengan bumbu pecel dan minumnya adalah es rujak.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Nganjuk#Tokoh_Nganjuk
https://jawatimuran1.wordpress.com/2013/06/05/monumen-dokter-soetomo-kabupaten-nganjuk/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar